JAMUR TIRAM ALTERNATIVE INCOME BAGI MASYARAKAT DUSUN JATI DESA JATI DUKUH KEC GONDANG MOJOKERTO

  • RM BRAMASTYO Universitas Bhayangkara Surabaya
  • DEVI .
  • JEPPERI .

Abstract

Sebagian besar pekerjaan masyarakat di Dusun Jati bergantung pada sektor pertanian. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan makanan yang tidak asing bagi semua kalangan masyarakat. Posisi jamur tiram yang dahulu sebatas bahan makanan yang belum diminati, kini jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan. Seiring berjalannya waktu, perlunya keterampilan tambahan untuk masyarakat di Dusun Jati dirasa perlu untuk menambah penghasilan bagi masyarak desa dan budidaya jamur merupakan pilihan yang dirasa tepat. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kewiraussahaan kepada warga Dusun Jati. Hal tersebut yang melatarbelakangi diadakannya budidaya jamur di daerah Dusun Jati. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa warga sangat antusias dalam mengikuti dan melaksanakan budidaya jamur. untuk membudidaya 100 baglog jamur tiram diperlukan oprational cost Rp.360.000/4 bulan dengan mendapatkan laba kotor sebesar Rp. 604.800 laba bersih Rp. 244.800 sedangakan untuk membudidayakan 1000baglog jamur tiram diperlukanĀ  oprational cost Rp. 3.600.000/4 bulandenagn mendapatkan laba kotor sebesar Rp. 6.048.000 dan laba besrsih Rp. 2.448.000 ( laba (pendapatan)di asumsikan dengan 80% keberhasilan dari penen jamur yang dibudidayakan) . Waktu penen jamur tiram dapat dilakukukan 5-8 kali dalam 1 baglog yang digunakan dengan perawatan jamur yang baik. Usia pengguaan baglog maksimal 4 bulan. Hal ini disebabkan setelah penggunaan melebihi 4 bulan baglog tersebut tidak bisa digunakan dan akan menjadi limbah. Limbah hasil pengolahan (baglog) yang dihasilkan memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, dan untuk perbaikan unsur hara tanah. Komposisi limbah tersbut memiliki kandungan seperti P 0,7 %, N 0.2% dan total ), 6% serta C-Organik 49,00% sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan terdapat peningkatan minat masyarakat sebesar 36% untuk membudidyakan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).

Published
2019-02-13