PENGEMBANGAN POTENSI DUSUN BLENTRENG SEBAGAI DESA WISATA BERBASIS ALAM DI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO

  • INDI NUROINI Universitas Bhayangkara Surabaya
  • HELDA BELYTA EKA PURBASARI Universitas Bhayangkara Surabaya
  • NURUL SOLIKHAH Universitas Bhayangkara Surabaya
  • MAROS BARRUL ALRASYID Universitas Bhayangkara Surabaya
  • ANINDHA NAILATUL ROSYIDA Universitas Bhayangkara Surabaya
Keywords: Potensi, Desa Wisata, Alam

Abstract

Dusun Blentreng merupakan dusun yang terletak di desa Ngembat kecamatan Gondang kabupaten Mojokerto. Dusun Blentreng mempunyai wilayah yang berada di pegunungan dengan panorama yang indah. Potensi pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan taraf perekonomian. Untuk dirasakan perlu dilakukan kegiatan pengabdian yang berupa pengembangan dusun Blentreng sebagai kawasan wisata alam. Salah satu strategi yang digunakan dalam pengembangannya adalah dengan mengeksplor keindahan alam yang dimiliki dusun Blentreng, dengan melakukan suatu inovasi membuat spot foto payung gantung dan spot foto yang lain. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan metode pembangunan fisik dan promosi wisata melalui media sosial. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa potensi wisata di dusun Blentreng menjadi lebih unik dan menarik. Disarankan agar dilakukan perencanaan terpadu agar pertumbuhan dan perkembangan wisata alam di dusun Blentreng berjalan dengan baik dan meningkatan perekonomian desa, supaya pendapatan dari tempat wisata tersebut bisa menyumbangkan penghasilannya untuk kemajuan desa, meningkatkan taraf perekonomian warga dusun Blentreng. Program kerja fisik yang diperlukan untuk pembangunan spot foto payung gantung adalah dengan membangun area spot foto seluas 36 m2.. Dengan latar belakang batu warna-warni, taman hias, dan diatasnya digantung payung sejumlah 25 payung. Pengeluaran sebesar Rp. 600.000,00 untuk 25 payung dan 8 lonjor besi untuk penyangga dengan pengeluaran sebesar Rp 1.300.000,00. Dengan adanya spot foto payung gantung di dusun Blentreng menjadikan lebih menarik untuk dikunjungi. Namum perlu adanya campur tangan pemerintah desa untuk menambah sarana prasarana serta mempromosikan.

Published
2019-02-13